Pemetaan Penyakit Tuberculosis Dengan Sistem Informasi Geografis Di Wilayah Bantul
DOI:
https://doi.org/10.56727/bsm.v7i2.98Kata Kunci:
Pemetaan, Tuberculosis, Sistem Informasi GeografisAbstrak
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang utama, baik di dunia maupun Indonesia. Berdasarkan data kesehatan jumlah kasus tuberculosis di wilayah Bantul tahun 2018 sebanyak 406 kasus di tahun 2019 terjadi kenaikan sebanyak 1.003 kasus mengalami penurunan tahun 2020 sebanyak 708 dan pada tahun 2021 678 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan persebaran kasus tuberculosis di Kabupaten Bantul dan kecamatan yang tinggi tahun 2021 dan grafik jumlah kasus berdasarkan jenis kelamin dan usia, faktor lingkungan yang mempengaruhi (suhu, kelembaban, curah hujan, kepadatan penduduk)
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini menggunakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus.Hasil penelitian pemetaan persebaran kasus tuberculosis tertinggi di Kecamatan Bantul sebanyak 383 kasus dan di Wilayah Kelurahan Banguntapan sebanyak 40 kasus. Kasus tuberculosis berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki sebanyak 401 kasus. Untuk kasus berdasarkan kelompok usia 0-4 tahun menempati kasus tertinggi sebanyak 170 kasus. Faktor penyebab tingginya penyakit tuberculosis adalah faktor curah hujan, suhu, kelembaban dan kepadatan penduduk. Kecamatan dengan kasus tinggi yang berkaitan dengan faktor lingkungan di wilayah Kecamatan Banguntapan, Bantul dan Pandak.
Proses pengumpulan data kesehatan sudah komputerisasi, kasus persebaran tertinggi di Kabupaten Bantul dan tertinggi di Kelurahan Banguntapan. Kasus tuberculosis lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Faktor lingkungan yang berkaitan curah hujan dan kepadatan penduduk.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika.