ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT BERDASARKAN KODE ICD-10 PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL
DOI:
https://doi.org/10.56727/bsm.v7i1.63Kata Kunci:
Analisis, ICD-10, Kode diagnosa, Puskesmas Pleret BantulAbstrak
Efforts to improve the quality of services at the Puskesmas are very necessary for good medical record performance, so as to produce complete and accurate information to improve the quality of Puskesmas services. To achieve good service, competent and professional medical record personnel are needed so that they are able to classify & codify diseases or actions according to the correct medical terminology. The objectives are to identify the implementation of the diagnostic code based on ICD-10, to know the percentage of accuracy of the diagnosis code, to know the percentage of the
Upaya meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas sangat diperlukan kinerja rekam medis yang baik, sehingga menghasilkan informasi yang lengkap dan akurat untuk peningkatan kualitas dari pelayanan Puskesmas. Untuk mencapai pelayanan yang baik sangat dibutuhkan tenaga rekam medis yang berkompeten dan professional sehingga mampu melakukan klasifikasi & kodefikasi penyakit atau tindakan sesuai terminologi medis yang benar. Tujuannya adalah Mengidentifikasi pelaksanaan kode diagnosis berdasarkan ICD-10, mengetahui persentase ketepatan kode diagnosis, mengetahui persentase ketidaktepatan kode diagnosis dan mengetahui faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis. Metode Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, rancangan yang digunakan adalah cross sectional. Subjek dan objek penelitian ini adalah 2 orang perawat, 1 orang dokter, 1 orang petugas rekam medis dan berkas rekam medis. Teknik pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil dari Pelaksanaan penentuan kode diagnosis di Puskesmas Pleret menggunakan daftar list kode yang biasanya umum digunakan dan mencari melalui google , tidak dilakukan dengan urutan tatacara yang tepat menggunakan ICD 10 volume satu dan tiga, sehingga masih ditemui kode yang belum spesifik dan sesuia..Kesimpulan dari hasil analisis diketahui bahwa persentase ketepatan kode diagnosis sebesar 40,4% dan persentase ketidaktepatan kode diagnosis sebesar 59,6%. Faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis yaitu SDM yang tidak kompetensi, belum adanya SOP tetap terkait sistem kodefikasi dan penggunaan buku ICD-10 belum optimal dalam pengkodean.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika.