https://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/issue/feedJURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA2025-02-09T09:23:16+00:00jurnal.poltekkes-bsi.ac.idjurnalbsm@poltekkes-bsi.ac.idOpen Journal Systems<p><img src="https://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/management/settings/context//public/site/images/instruktur/pageHeaderLogoImage_en_US.png" alt="" width="226" height="120" /></p> <p>Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika merupakan jurnal yang menaruh titik fokus pada bidang kesehatan, mulai dari bidang kerfarmasian, manajemen infomasi kesehatan, rekam medis, hingga teknologi transfusi darah serta berbagai penelitian yang menunjang perkembangan dan kemajuan ilmu kesehatan. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun. Reviewer jurnal merupakan pakar di bidangnya dan berasal dari kelompok penelitian kesehatan yang telah memiliki track record yang baik. Jurnal ini disajikan dalam 2 bentuk terbitan yaitu terbitan elektronik dan buku. Seluruh terbitan memiliki ISSN dan dapat terselusur elektronik. Oleh karena itu, redaksi mengundang para akademisi , peneliti, praktisi dan profesional yang berkecimpung dalam bidang kesehatan untuk mempublikasikan penelitiannya.</p>https://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/article/view/131Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Jamur Tanah dari Kandang Ternak di Tamanan, Banguntapan2025-01-10T16:37:21+00:00Iin Rahmawatiiramie.d.k.i1@poltekkes-bsi.ac.idNur Ismiyatiiramie.d.k.i2@poltekkes-bsi.ac.idIramie Duma Kencana Iriantoiramie.d.k.i@poltekkes-bsi.ac.id<p>Infeksi merupakan penyakit menular yang paling mematikan. Infeksi yang tinggi menyebabkan penggunaan antibiotik semakin tinggi. Kasus infeksi oleh bakteri menjadi sepuluh besar kasus yang mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan agen bakteri yang potensial untuk mengatasi masalah infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri jamur hasil isolasi dari kandang ternak di Tamanan, Banguntapan terhadap beberapa jenis bakteri.</p> <p>Isolasi jamur dilakukan dengan pengenceran menggunakan media PDA, selanjutnya dilakukan pemurnian isolat dan uji aktivitas antibakterinya. Metode yang digunakan dalam penentuan aktivitas antibakteri pada penelitian ini yaitu metode difusi cakram yang akan diujikan terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Escherichia coli</em>, dan <em>Bacilus subtillis</em>. Hasil mikroskopis dan makroskopis isolat jamur diolah secara deskriptif. Hasil uji aktivitas antibakteri dibandingkan antar perlakuan secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan ketiga isolat tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri <em>S.aureus</em> dan <em>E.coli</em>. Isolat C1 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) dan isolat C4 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) masuk dalam kategori kuat dalam menghambat <em>S.mutans</em> dan <em>B.subtillis</em>. Diameter zona hambat yang dihasilkan Isolat C1 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) sebesar 11,67 mm dan Isolat C4 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) sebesar 10,67 mm terhadap <em>S.mutans</em>. Zona hambat yang dihasilkan Isolat C1 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) sebesar 11,17 mm dan Isolat C2 (isolat jamur tanah kandang ternak sapi) sebesar 7,17 mm terhadap <em>B.subtillis.</em></p>2025-02-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKAhttps://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/article/view/130Analisis Time Series Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Berdasarkan Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Kabupaten Boyolali Tahun 2019-20232025-01-10T02:40:28+00:00Bangkit Ary Pratamaary.jurnal@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Mutu pelayanan perawatan inap di rumah sakit dapat diukur melalui pemanfaatan fasilitas tempat tidur yang disediakan untuk layanan perawatan pasien. Nilai BOR pada tahun 2019-2023 di RSUD Waras Wiris Kabupaten Boyolali belum sesuai dengan standar Barber Johnson. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan tempat tidur berdasarkan grafik Barber Johnson di RSUD Waras Wiris, Kabupaten Boyolali, pada tahun 2019-2023 dengan pendekatan analisis deret waktu (</span><em><span style="font-weight: 400;">time series</span></em><span style="font-weight: 400;">). Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini mencakup rekapitulasi data sensus harian rawat inap. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi studi dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan BOR pada tahun 2019-2023 belum ideal, BOR tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 54,63% dan terendah pada tahun 2021 sebesar 26,14%. LOS pada tahun 2019-2023 sudah ideal, LOS tetinggi pada tahun 2021 sebesar 4,21 dan terendah pada tahun 2020 sebesar 3,37. TOI pada tahun 2019-2023 belum ideal, TOI tertinggi pada tahun 2021 sebesar 11,89 dan terendah pada tahun 2019 sebesar 3,45. BTO pada tahun 2019-2023 belum ideal, BTO tertinggi pada tahun 2023 sebesar 48,13 dan terendah pada tahun 2021 sebesar 22,66. Kesimpulan penelitian yang didapatkan yaitu nilai BOR tahun 2019-2023 belum efisien, LOS tahun 2019-2023 sudah efisien, TOI tahun 2019-2023 belum efisien dan BTO tahun 2019-2023 belum efisien.</span></p>2025-02-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKAhttps://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/article/view/128Pembuatan Sabun Cuci Tangan Leoria2024-01-28T15:10:46+00:00Haifa Fatin WulandariHaifafatin08@gmail.comRiska Dela Rahmawatianisalintang04121@mail.ugm.ac.idAnandika Dwi Pribawenianisalintang04122@mail.ugm.ac.idAfifah Nur Nabilahanisalintang04123@mail.ugm.ac.idI Ismiyatianisalintang04124@mail.ugm.ac.id<p>Pengembangan produk kulit daun lidah buaya (Aloe vera) menjadi produk kosmetik masih belum banyak dieksplorasi, menjadikannya sebagai salah satu alternatif bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai bahan antibakteri. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan tanaman yang mengandung pigmen antosianin yang memiliki potensi dikembangkan sebagai pewarna alami lokal pada berbagai industri pangan. Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang ditujukan untuk membersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabun yang ditambahkan surfaktan, pengawet, penstabil busa, pewangi dan pewarna yang diperbolehkan, dan dapat digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus.aureus. Potensi hasil yang diharapkan dari pembuatan sabun cuci tangan “leoria” yaitu dengan kandungan lidah buya yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dan juga dapat membuat kulit menjadi lembut, tidak kering, dan tidak mengiritasi kulit.</p>2025-02-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKAhttps://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/article/view/124Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan tentang DAGUSIBU pada Masyarakat Jetis Caturharjo Sleman2024-02-21T03:01:23+00:00Novita Dwi Cahyaningrumanisalintang0412@mail.ugm.ac.idAndita Eltivitasarianisalintang04122@mail.ugm.ac.idT Trilestaritrilestari@poltekkes-bsi.ac.id<p>DAGUSIBU merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam rangka untuk mengajak masyarakat mengelola obat dengan benar. Pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU sangat penting agar tujuan pengobatan dapat tercapai dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang DAGUSIBU pada masyarakat RW 13 Dusun Jetis Caturharjo Sleman. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan <em>one group pretest-posttest</em>. Subyek penelitian adalah masyarakat RW 13 Dusun Jetis Caturharjo Sleman. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>. Jumlah sampel yang digunakan adalah 70 orang. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon untuk membandingkan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan masyarakat. Tingkat pengetahuan rata-rata masyarakat RW 13 Dusun Jetis Caturharjo Sleman sebelum penyuluhan masuk dalam kategori cukup (63,3%), sedangkan tingkat pengetahuan rata-rata masyarakat RW 13 Dusun Jetis Caturharjo Sleman seteleh penyuluhan masuk kategori baik (84,0%).</p>2025-02-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKAhttps://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm/article/view/123Tinjauan Aspek Ergonomi Ruang Filing Berdasarkan Antropometri Petugas Filing RSUD Wonosari 2025-01-16T03:28:50+00:00Aisya Isnaini Khasanahaisyaisnainikhasanah@mail.ugm.ac.idLindi Diani Tirasafiralindidianitirasafira@mail.ugm.ac.idLuthfinda Putri Setyowatiluthfindaputrisetyowati@mail.ugm.ac.idNasywa Talitha Azzahranasywatalithaazzahra@mail.ugm.ac.idWidya Muthia Izzatul Chorimahwidyamuthiaizzatulch@mail.ugm.ac.idMunica Chintyani Putrimunica.c@mail.ugm.ac.idAngga Eko Pramonoanggaekopramono@ugm.ac.id<p>Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, rak penyimpanan rekam medis di ruang filing RSUD Wonosari terlalu tinggi apabila dibandingkan dengan tinggi petugas. Disediakan kursi pijakan namun kurang aman dan jarak antar rak terlalu dekat. Oleh karena itu, penyesuaian aspek ergonomi dan antropometri di ruang filing sangat penting dilakukan sebagai bentuk manajemen risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja petugas filing Jenis penelitian yang kami gunakan pada artikel ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan manusia berpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek ergonomis ruang filing di RSUD Wonosari antara lain pengelolaan dan perlengkapan ruang filing sudah sesuai dengan standar yang ada kecuali pada alat bantu pijakan. Suhu di ruang filing RSUD Wonosari sudah ideal, namun untuk kelembaban dikategorikan tidak ideal dan pencahayaan tidak merata. Selain itu, juga terdapat aspek keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari risiko keselamatan dan risiko kesehatan kerja. Penyediaan alat bantu pijakan yang aman seperti tangga lipat aluminium sebagai alat untuk memudahkan petugas filing mengambil rekam medis di bagian yang sulit dijangkau. Penyesuaian aspek ergonomi terhadap antropometri petugas filing untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bekerja. Manajemen rumah sakit dan petugas filing dengan lebih memperhatikan aspek K3 petugas dengan penambahan lampu, penyediaan peralatan kerja dan APD yang aman.</p>2025-02-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA